Iran Vs Amerika Serikat dan Barat: Isu Senjata Nuklir dan Embargo Ekonomi - 3

Antara News,(15/2/2012) melansir pernyataan Brigadri Jenderal Hossein Salami "Ancaman terhadap Iran tak akan berhasil dan rakyat (Iran) takkan menyerah pada penindas gara-gara sanksi (Barat)", seperti dilaporkan media lokal Press TV.

Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad
Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad (Foto: AP)

Sementara itu Kepala Departemen Hubungan Kemasyarakatan IRGC Letnan Jenderal Ramezan Sharif "Setiap serangan militer Iran akan memiliki konsekwensi mengerikan yang tak terbayangkan bagi Washingtong dan semua sekutunya, demikian laporan Xinhua.

Di halaman lain pada tanggal yang sama Antara News menulis dalam judul "Iran akan pasang bahan bakar reaktor nuklir" menulis "Karena negara Barat tidak mau menolong kami, maka kami mulai memperkaya uranium hingga 20 persen untuk membuat batang bahan bakar nuklir", kata Deputi Kepala Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Bagheri, dalam wawancara di Teheran.

"Pemasukan batang nuklir buatan lokal tersebut akan menandakan langkah Iran ke depan yang penting tentang program nuklir", kata sejumlah pakar, demikian RIA Novosti-oANAN melaporkan sebagaimana tulis Antara News.

"Instalasi tersebut beroperasi di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom International (IAEA), "kata Bagheri di ruang pertemuan Dewan Keamanan Nasional Iran.

Tekanan sanksi ekonomi dan perdagangan minyak internasional Iran yang diberlakukan Amerika Serikat dan Eropa atas dugaan pengembangan senjata nuklir tidak membuat negara Iran lunak. Iran tetap pada pendiriannya bahwa Iran memiliki Hak untuk menentukan sikap bagi siapa saja yang memasuki negerinya.

Saling tuding antara Israel dan Iran terkait ledakan bom yang terjadi di Bangkok dan India semakin menambah panas isu politik kedua negara. Apalagi kedua negara ini memiliki sudut pandang yang berbeda atas pembangunan uranium oleh Iran. Israel bersikeras akan meyerang Iran walaupun tanpa dukungan negara Internasional lainnya.

"Israel adalah penjamin utama keamanannya sendiri; ini adalah peran kami sebagai militer, negara Israel harus mempertahankan dirinya," kata Letjend Benny Gantz yang disampaikan kepada stasiun televisi Saluran Satu TV milik negara.

"Kita harus mengikuti perkembangan di Iran dan proyek nuklirnya, tetapi dalam tatakrama yang sangat luas, memperhitungkan apa yang dilakukan dunia, apa yang diputuskan Iran, apa yang akan kita harus lakukan atau tidak lakukan," katanya yang kutip Antara News Minggu (19/2/12012)

Antara News, edisi Minggu (19/2/2012) memberitakan pernyataan Menteri Luar Inggris William Hague menyoroti pandangan Israel yang berniat menyerang Iran yang dianggapnya pembangunan nuklir Iran dapat mengancam keamanan negara internasional lainnya.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague minggu menyatakan kepada televisi jaringan berita Inggris BBC, yang menyatakan, "Saya pikir, hal itu tidak bijak saat ini bagi Israel adalah melancarkan serangan terhadap Iran".

"Saya pikir Israel, seperti orang lain di dunia, harus memberi kesempatan kepada pendekatan kami, hubungan ekonomi sangat keras dan tekanan diplomatik serta kesiapan berundung dengan Iran," lanjutnya.

Bagian IV

0 komentar:

Pemberitahuan
News Internet tidak menerima dan bersedia menampilkan komentar url media online intenet penayang khusus promosi atau iklan kecuali ada perjanjian kerjasama mengikat. Terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat dimaklumi.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.