Iran Akan Pasang Bahan Bakar Reaktor Nuklir Sebagai Reaksi Atas Sanksi Barat

Keputusan Presiden Amerika Serikat Barack Obama Senin (6/2/2012) yang memerintahkan membekukan Aset Iran yang berada di wilayah Amerika Serikat termasuk Bank Sentral Iran. Atas kebijakan yang ditempuh Amerika Serikat membuat Iran mengambil langkah mulai memperkaya uranium hingga 20 persen untuk membuat batang bahan bakar nuklir.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad

Brigadri Jenderal Hossein Salami (14/20 "Ancaman terhadap Iran tak akan berhasil dan rakyat (Iran) takkan menyerah pada penindas gara-gara sanksi (Barat)," seperti dilaporkan media lokal Press TV sebagaimana dikutip Antara News, (15/2/2012).

Sementara itu Kepala Departemen Hubungan Kemasyarakatan IRGC Letnan Jenderal Ramezan Sharif mengatakan "setiap serangan militer Iran akan memiliki konsekwensi mengerikan yang tak terbayangkan bagi Washingtong dan semua sekutunya, demikian laporan Xinhua.

Republika.co.id (16/2/2012) melansir pernyataan Wakil Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majelis Islam Iran mengatakan, "setelah menghentikan ekspor minyak Iran ke Barat, mereka pasti akan mengahadapi kesulitan, dan kami berharap mereka akan membuka mata untuk melangkah dan berhenti melakukan tindakan yang tidak rasional," kata Hossein Ebrahimi pada hari Rabu (15/2).

"Sekitar 80 kilang minyak Iran eropa dipasok oleh minyak mentah Iran dan mencatat penghentian ekspor minyak ke Eropa akan menjadi jawaban terbaik bagi energi blok itu dan sanksi perbankan", lanjut Ebrahimi.

Pada halaman lain Antara News (15/2/2012) pada judul "Iran akan pasang bahan bakar reaktor nuklir" menulis "Karena negara Barat tidak mau menolong kami, maka kami mulai memperkaya uranium hingga 20 persen untuk membuat batang bahan bakar nuklir", kata Deputi Kepala Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Bagheri, dalam wawancara di Teheran.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
saat mengunjungi fasilitas pengayaan uranium Natanz (foto:The Telegraph-AFP)

"Pemasukan batang nuklir buatan lokal tersebut akan menandakan langkah Iran ke depan yang penting tentang program nuklir", kata sejumlah pakar, demikian RIA Novosti-oANAN melaporkan sebagaimana tulis Antara News.

"Instalasi tersebut beroperasi di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom International (IAEA)," kata Bagheri di ruang pertemuan Dewan Keamanan Nasional Iran.

Menurut Bagheri batang nuklir tersebut--yang pertama dibuat oleh ahli nuklir Iran--akan dimasukan pada hari Rabu ke Reaktor Penelitian di Teheran dan rencananya akan dihadiri Presiden Iran Ahmadinejad.

Dalam sebuah wawancara di jaringan televesi NBC, Minggu, Obama mengatakan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Israel dalam rangka mencegah upaya Iran menjadi negara nuklir dan mendesak Republik Islam itu untuk "menyerah" dalam sengketa ini. tulis Antara News (7/2/2012).

Kompas (16/2/2012) melansir pernyataan Presiden Iran Ahmadinejad atas sanksi yang diambil oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
"Era menggertak bangsa-bangsa lain telah menjadi masa lalu," kata Ahmadinejad, "kekuatan-kekuatan arogan tidak bisa lagi memonopoli teknologi nuklir," tulis kompas.

Sebelumnya, 11 Februari 2012 Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam pidato memperingati ulang tahun Revolusi Iran ke 33 menyampaikan bahwa "Dunia akan menyaksikan pengumuman Iran tentang prestasi dan keutamaan program nuklir kami".

0 komentar:

Pemberitahuan
News Internet tidak menerima dan bersedia menampilkan komentar url media online intenet penayang khusus promosi atau iklan kecuali ada perjanjian kerjasama mengikat. Terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat dimaklumi.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.