Iran Mempunyai Hak Menutup Selat Hormuz

Selat Hormuz saat ini menjadi senjata ampuh Iran untuk menyerang sanksi eksport minyak digagas AS dan sekutunya. Selat Hormuz terletak antara teluk Oman dan teluk persia adalah selat sempit dengan luas 54 km (43 mi).

Selat Hormuz merupakan satu-satunya jalur perairan di delapan negara kawasan teluk persia (arab) yaitu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Bahrai, Kesultanan Oman, Kuwaut, Iran dan Iran.


Kompas.com, (5/1/2012) menulis analisis politik Iran Hussein Shariatmadari, mengklaim Iran memiliki hak secara hukum menutup selat Hormuz, baik sementara maupun secara permanent berdasrkan kesepakatan Genewa tahun 1958 dan Kesepakatan Jamaika tahun 1982.

Kapal Selam AL Iran
Kapal Selam AL Iran (foto Reuters.com)
Apabila demikian negara yang pernah dipimpin ayah dari politikus Faezeh Hashemi Rafsanjani ini berarti memiliki hak mengambil kebijakan secara politik untuk mengatur dan menentukan wilayah teroterial negaranya. Dengan adanya sanksi yang dikenakan AS dan sekutunya tidak membuat Iran kewalahan mengatasinya. Karena seperti diketahui Iran yang saat ini di bawah presiden Mahmod Ahmadinejad sudah tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan Inggris sejak meletusnya revolusi Iran tahun 1979.


Perundingan akibat adanya perbedaan pandangan produksi uranium antara Iran dengan 5 anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman (G5+1) sebelumnya sudah dilakukan di Istambul turki pada Januari 2011 namun tidak membuahkan hasil. Iran menolak setiap gagasan menangguhkan pengayaan dalam pertukaran untuk keuntungan perdagangan dan teknologi. Kompas.com (6/1/2012).

Dengan semakin meruncingnya suasana beberapa hari terakhir Iran dan AS para pengamat memprediksi dampak dari sanksi AS terhadap Iran apabila berakhir dengan meletusnya perang.
Kompas.com mengutip The New York Time, menulis, Iran tidak memiliki kemampuan militer untuk menutup total Selat Hormuz. Akan tetapi apabila tindakan seperti yang direncanakan Iran benar dilakukan oleh Iran akan mampu menggoyang perekenomian dunia international yang saat ini sudah terjangkit krisis. Pengamat barat dalam prediksinya juga tidak menampik kemungkinan Iran akan menyebar ranjau laut di sepanjang selat Hormuz.

Republika.co.id, (10/1/2012) melansir analisis terbaru paska pengenaan sanksi terhadap Iran.
Seorang analisis pertahanan Amerika, Adam Lowther, menyerukan kepada para plotisi AS untuk mengurungkan opsi invasiterhadap militer Iran. "Iran memiliki kemampuan militer untuk menghadapi AS dalam perang. Iran tidak seperti Grenada, Panama, Somalia, Haiti, Bosnia, Serbia, Afganistan atau Irak yang bisa dengan mudah dikuasai AS dalam invasi militer sebab kemampuan militer sejumlah negara itu tidak mampu bersaing dengan AS.

Lowther yang merupakan Akademisi Universitas Angkatan Udara AS juga mengatakan "Angkatan Laut Iran terampil dalam pertempuran littoral dan mereka mampu menutup selat Hormuz untuk durasi yang cukup untuk memicu malapetaka ekonomi dunia".

Referensi:
http://internasional.kompas.com/read/2012/01/05/07314299/Bisakah.Iran.Menutup.Selat.Hormuz.
http://en.wikipedia.org/wiki/Strait_of_Hormuz
http://internasional.kompas.com/read/2012/01/06/18242314/Iran.Siap.Berunding.Lagi
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/01/10/lxkppo-as-iran-bisa-tenggelamkan-kapal-induk-amerika
Reuters.com

0 komentar:

Pemberitahuan
News Internet tidak menerima dan bersedia menampilkan komentar url media online intenet penayang khusus promosi atau iklan kecuali ada perjanjian kerjasama mengikat. Terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat dimaklumi.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.