Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Data yang dipergunakan penelitian sangat memegang peranan penting terhadap hasil penelitian. Kesalahan menentukan sumber data penelitian akan berdampak pada keabsahan hasil penelitian. Data yang dijadikan sumber data penelitian harus memiliki relevansi dengan bidang dan tujuan penelitian.

Sementara untuk mendapatkan data penelitian dapat dilalui dengan Kusioner, Wawancara, Observasi dan Dokumentasi sesusai obyek dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang bersangkutan

Hadari Nawawi (2011) menguraikan penelitian ditinjau dari sudut tempat penelitian dilakukan, terutama dalam rangka pengumpulan data, maka penelitian dapat dibedakan antara:
  1. Penelitian Laboraturium (Laboratiory Research) adalah penelitian yang dilakukan dalam laboraturium
  2. Penelitian Kepustakaan adalah (library Research) adalah penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literature, baik di perpustakaan maupun tempat lain. Literatur yang dipergunakan tidak terbatas hanya pada buku-buku, tetapi juga berupa bahan-bahan dokumentasi, majalah-majalah, koran-koran, dll)
  3. Penelitian Lapangan atau penelitian Kancah (Field Research) adalah penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu, baik lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan (sosial) maupun lembaga pemerintahan.
Sumber data penelitian terbagi dua yaitu:
  1. Data Primer. Data primer adalah informasi yang diperoleh langsung dari pelaku yang melihat dan terlibat langsung dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
  2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber ke dua atau melalui perantaraan orang.
Teknik dan alat pengumpulan data yang dapat ditempuh dalam penelitian sebagai berikut:
1. Kusioner
Hadari Nawawi (1983:117) mendefinisikan kuisioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan secara tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.
Sugiyono (2003:162) mengatakan bahwa kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
2. Wawancara
Hadari Nawawi (1983:111) menyatakan bahwa interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula.
Penulis juga mengutip pendapat Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2003:157)
“anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuisioner (angket) adalah sebagai berikut:
  1. Subyek (responden) adalah orang yang paling tau tentang dirinya sendiri
  2. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
  3. Interpretasi subyek tentang pertanyaaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Sebagai gambaran visual tentang metode pengumpulan data secara menyeluruh dan sistematis yaitu kaitan antara sumber data dengan metode pengumpulan data yang tepat”.
Wawancara dapat dilakukan yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur:
Sugiyono (2003) dinyatakan bahwa wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabanpun telah disiapkan. Sedangkan wawancara Tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.

3. Observasi.
Sutirisno Hadi (dalam Sugiyono, 2003: 166) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Alat pengumpulan data dengan observasi ini peneliti menggunakan observasi nonpartisipan.
Sugiyono (2003:167) mengatakan bahwa pengumpulan data dengan nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik prilaku yang tampak, yang terucap dan yang tertulis.

4. Dokumentasi
Dokumentasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian. Karena teknik dokumentasi juga merupakan alat bantu pengumpulan data dengan cara mengadakan pencatatan langsung melalui dokumen-dokumen, arsip, laporan catatan harian, dan sebagainya.

0 komentar:

Pemberitahuan
News Internet tidak menerima dan bersedia menampilkan komentar url media online intenet penayang khusus promosi atau iklan kecuali ada perjanjian kerjasama mengikat. Terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat dimaklumi.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.