Populasi dan Sample Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable dari suatu penelitian ada beberapa hal yang dipelajari antara lain Populasi, Sample dan variable penelitian. Penetapan variable penelitian merupakan tahap untuk penetapan populasi dan sampel penelitian sehingga data yang diperlukan dan dipergunakan sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam Sugiyono (2005 : 38) dinyatakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

A. Populasi
Hadari Nawawi (2001:141) mendefinisikan populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Dari pengertian itu, populasi cenderung pada penentuan jumlah sumber data yang memiliki karakteristik tertentu, yang dibedakan antara:
  1. Populasi terbatas atau populasi tak terhingga yaitu sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif karena memiliki karakteristik yang terbatas
  2. Populasi Tak Terbatas atau populasi tak terhingga, yakni sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.
Sementara itu Sugiyono (2005:90) menyatakan: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan Husaini Usman (2008:42) menyatakan Populasi adalah nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap.

B. Sample
Sugiyono (2005:91) dinyatakan bahwa sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Mardalis (2007:51) mengatakan bahwa Sampling atau sampel berarti contoh, yaitu sebagian dari keseluruhan individu yang menjadi obyek penelitian.
Sementara Husaini Usman, (2008:43) mengemukakan sample adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yaitu teknik sampling.

C. Teknik sampiling.
Sugiyono (2008:91-92) mengatakan Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Selanjutnya Sugiyono memaparkan teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan terdiri dari dua, yaitu Probability Sampling dan Non probability sampling. Probability meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan  area random. Sedangkan non probability meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
Sementara Husaini Usman (2008:43-46) menggolongkan teknik sampling terdiri dari random sampling dan nonrandom sampling. Random sampling meliputi simple random sampling, proportionate stratified random dan area random (Cluster sampling) dan nonrandom sampling terdiri dari teknik sampling kebetulan (accidental sampling), teknik sampling bertujuan (purposive sampling), dan teknik sampling kuota (quota sampling).


Probability Sampling
Sugiyono (2005:93-97) mendifinisikan
  1. Simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Sementara Husaini Usman mengaatkan bahwa populasi memiliki ciri utama bahwa setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
  2. Proportionate stratified random. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Husiani Usman mengatakan sampel proporsional digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat. Penentuan tingkat berdasarkan karakteristik tertentu. Jadi berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik Proportional stratified random jika sampelnya bertingkat maka populasinya juga harus bertingkat.
  3. Disproportionate stratified random. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
  4. Area random (cluster sampling). Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel apabila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal jumlah penduduk suatu negara, provinsi atau kabupaten
Nonprobability Sampling
  1. Simple sistematis. Simpling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. 
  2. Sampling Kuota adalah untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
  3. Sampling insedental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insedental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
  4. Sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.
  5. Sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
  6. Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlah kecil, kemudian membesar.
Husaini Usman (2008:45-46) mendefinisikan:
  1. Teknik sampling kebetulan (accidental sampling). Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai.
  2. Teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitinya
  3. Teknik sampling kuota (quota sampling). Teknik sampling digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu.
C. Menentukan Ukuran Sample
Dalam menentukan dan menetapkan besarnya sample penelitian ada rumus dan ketentuannya disamping saran-saran yang perlu dipertimbangkan. Hal ini seperti yang dikemukakan  Sugiyono (2005:103) bahwa
  1. Ukuran sample yang layak dalam penelitian adalah antara 30 s/d 500
  2. Bila sampel dibagi dalam katagori (misalnya : pria-wanita, pegawai negeri-swasta, dll) maka jumlah sampel satiap katagori minimal 30.
  3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya varaibel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sample : 10 x 5 = 50
  4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.

0 komentar:

Pemberitahuan
News Internet tidak menerima dan bersedia menampilkan komentar url media online intenet penayang khusus promosi atau iklan kecuali ada perjanjian kerjasama mengikat. Terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat dimaklumi.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.