Iran Dan Kekuatan Menghadapi Sanksi Embargo Ekonomi Isu Senjata Nuklir dari A S

Sanksi embargo ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat terkait isu senjata nuklir Iran yang diragukan oleh pihak barat atas alasan yang dikemukan pemerintahan Ahmadinejad semakin merambat panas. Beberapa pengusaha dan perusahaan yang dianggap membantu Iran keluar dari tekanan eknomi internasional sudah di blacklist oleh Amerika Serikat.

Mahmud Ahmadinejad, presiden Iran
Mahmud Ahmadinejad, presiden Iran
dengan foto pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

Negara barat telah menjatuhkan sanksi embargo ekonomi yang telah mulai aktif pada awal Juli 2012 terhadap Iran. Kemudian diikuti dengan mengadakan serangkaian pertemuan beberapa kali untuk menekan Iran untuk patuh namun belum membuahkan hasil dan belum terlihat goyahnya ekonomi yang berarti buat negara mamullah ini. Melihat fakta yang ada saat ini, negara-negara barat kemudian memberlakukan sanksi baru dengan memasukan beberapa pengusaha dan perushaan dalam blacklist sebagai tindak lanjut sanksi embargo terhadap Iran.

Negara-negara Barat masih pada pendapatnya bahwa Iran saat ini sedang membangun kekuatan nuklir yang dapat membahayakan keamanan dunia internasional. Padahal pihak Iran sudah menyakinkan berulang kali bahwa Iran mengayak Iran Uranium semata-mata hanya untuk tujuan perdamaian.

Belakangan ini pihak Amerika Serikat mengakui mengalami kesulitan mendeteksi jejak kekuatan militer AL Iran.

"Kapal ini adalah masalah besar untuk kami. Mereka menjadi ancaman untuk kami karena kapal ini dapat bergerak cepat melintasi teluk persia dan laut Arab sehingga sangat sulit untuk dilacak." kata mantan komandan AL AS Christoper Harmer yang dikutip situs berita MinnPost demikian dilansir Republik.co.id Sabtu, (14/7/2012)

Hamer Juga menuturkan "Mancari kapal selam kecil dilautan dangkal justru lebih sulit karena kapal kecil tak banyak mengeluaran getaran."

Sementara di kubu Iran, Komandan AL Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengungkapkan, angkatan laut Iran akan berusaha keras menghadapi segala ancaman yang menghadang. Selama bertahun-tahun, mereka telah melakukan berbagai terobosan penting dalam bidang pertahanan dengan terus memproduksi sendiri sistem dan peralatan militer penting"

Sementara itu republika.co.id Jum'at (13/7) dalam berita berjudul :AS JAtuhkan Sanksi Baru Untuk Iran memberitakan sejumlah pengusaha dan perusahaan yang masuk di blacklist.

Departemen Keuangan AS menyatakan, sanksi baru tersebut menyasar pada sejumlah pengusaha dan perusahaan yang diduga bekerja sama dengan Irang. "Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri menargetkan lebih dari 50 entitas yang terkait dengan produksi dan distribusi minyak Iran," kata David Cohen dari badan penanggulangan terorisme dan intelijen keuangan seperti dilansir AFP kamis (12/7).

Ia juga menambahkan, penjatuhan sanksi baru ini terkait program nuklir dan rudal balistik Iran. Selain itu, langkah penambahan sanksi baru juga merupakan balasan dari upaya Iran yang tetap menjual minyak mentahnya secara diam-diam melalui perusahaan-perusahaan berjaringan global. Repulika.co.id (13/7/2012)

Peusahaan yang di blacklist seperti diumumkan Departemen Keuangan AS yaitu Noor Energi, Petro Suisse, Petro Energy, dan Hong Kong Intertrade. empat perusahaan itu dianggap sebagai anak perusahaan dari National Iranian Oil Company (NIOC) yang telah lebih dulu masuk daftar hitam. Untuk kali pertama, AS juga memasukan BUMN Iran, National Iranian Tanker Company (NITC) dan seluruh anak perusahaannya dalam daftar hitam.

Langkah ini untuk menyakinkan Iran untuk mempertimbangkan kekhawatiran dunia international terhadap program nuklirnya secara serius," kata David Cohen dari Badan penanggulan terorisme dan intelijen keuangan yang dilansir kantor berita AFP, Repulika.co.id Jum'at (13/7/2012) melansir pada judul berita : AS 'Blacklist' Puluhan Perusahaan Iran.

Referensi: Republika.co.id

0 komentar:

Pemberitahuan
News Internet tidak menerima dan bersedia menampilkan komentar url media online intenet penayang khusus promosi atau iklan kecuali ada perjanjian kerjasama mengikat. Terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat dimaklumi.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.