Ketegangan isu nuklir Iran terus meningkat setelah pihak Amerika Serikat dengan sekutu-sekutunya mempertajam sanksi terhadap Iran. Amerika Serikat terus berupaya menekan Iran sehingga negara yang terletak di selat Hormuz yang merupakan jalur vital perairan perdagangan minyak internasional itu tidak bisa lagi membangun perekonomian bangsanya.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama Senin (6/2/2012) menandatangani sanksi pembekuan aset Iran yang berada di wilayah Amerika Serikat temasuk Bank Sentral Iran.
Namun langkah yang diambil Amerika Serikat itu tidak membuat Iran menyerah dan tunduk. Iran terus menampik segala tuduhan interansioanal bahwa yang menyatakan bahwa pengayaan uranium yang dilakukannya hanya untuk perdamaian.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, atau Rahbar (22/2) dalam pertemuan dengan ketua dan para pejabat Badan Energi Atom Iran serta para ahli nuklir Iran, menyatakan:
"Bangsa Iran tidak sedang mengejar senjata nuklir dan tidak akan mengejarnya karena senjata nuklir tidak mendatangkan kekuatan, akan tetapi sebuah bangsa yang mengandalkan pada kemampuan dan kapasitas tinggi sumber daya manusia dan alamnya, dapat mengalahkan kekuatan yang mengandalkan kekuatan nuklir".
"Sumber daya manusia yang efektif, cerdas, ahli berpikiran terbuka, dan bersemangat, merupakan nikmat dari Allah SWT dan meski kemajuan para ilmuwan muda Iran di bidang nuklir memiliki banyak dimensi, akan tetapi yang paling penting adalah mampu menciptakan kemuliaan pada diri bangsa Iran," paparnya
"Sejumlah negara yang memonopoli ilmu pengetahuan secara Ilegal, mereka menguasai dunia dan menyebut diri mereka sebagai masyarakat internasional, khawatir atas bocornya ilmu pengetahuan ke [tangan] bangsa-bangsa dan oleh karena itu mereka menggelar agitasi dan kontroversi anti bangsa Iran." Jika bangsa-bangsa dapat secara independen mencapai perkembangan bidang-bidang nukir, antariksa, teknologi, ilmiah, dan idustri, maka tidak ada lagi celah bagi premanisme kekuatan arogan dunia," kata Rahbar.(Republika.co.id)
Namun langkah yang diambil Amerika Serikat itu tidak membuat Iran menyerah dan tunduk. Iran terus menampik segala tuduhan interansioanal bahwa yang menyatakan bahwa pengayaan uranium yang dilakukannya hanya untuk perdamaian.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, atau Rahbar (22/2) dalam pertemuan dengan ketua dan para pejabat Badan Energi Atom Iran serta para ahli nuklir Iran, menyatakan:
"Bangsa Iran tidak sedang mengejar senjata nuklir dan tidak akan mengejarnya karena senjata nuklir tidak mendatangkan kekuatan, akan tetapi sebuah bangsa yang mengandalkan pada kemampuan dan kapasitas tinggi sumber daya manusia dan alamnya, dapat mengalahkan kekuatan yang mengandalkan kekuatan nuklir".
"Sumber daya manusia yang efektif, cerdas, ahli berpikiran terbuka, dan bersemangat, merupakan nikmat dari Allah SWT dan meski kemajuan para ilmuwan muda Iran di bidang nuklir memiliki banyak dimensi, akan tetapi yang paling penting adalah mampu menciptakan kemuliaan pada diri bangsa Iran," paparnya
"Sejumlah negara yang memonopoli ilmu pengetahuan secara Ilegal, mereka menguasai dunia dan menyebut diri mereka sebagai masyarakat internasional, khawatir atas bocornya ilmu pengetahuan ke [tangan] bangsa-bangsa dan oleh karena itu mereka menggelar agitasi dan kontroversi anti bangsa Iran." Jika bangsa-bangsa dapat secara independen mencapai perkembangan bidang-bidang nukir, antariksa, teknologi, ilmiah, dan idustri, maka tidak ada lagi celah bagi premanisme kekuatan arogan dunia," kata Rahbar.(Republika.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.