BBC Indonesia (2/2/2012) melansir, Perusahaan induk maskapai penerbangan American Airlines (AA) mengatakan akan memecat 13.00 karyawannya-sekitar 13 % dari keseluruhan karyawan.
AMR, perusahaan induk AA, juga akan memotong biaya pengeluaran staff sebesar 20 %.
Pesawat maskapai American Airlines yang menyatakan mengalami kerugian |
AMR, perusahaan induk AA, mengajukan perlindungan dari kebangkrutan pada November 2011 lalu, juga akan mengubah perjanjian pensiun karyawannya.
Rencana perubahan ini ditolak oleh sekitar 88.000 karyawan AA yang diwakili oleh tiga serikat buruh utama.
AMR mengatakan. pihaknya secepatnya akan memulai negosiasi dengan perwakilan serikat buruh
AMR kehilangan 884 miliar dolar USA pada sembilan bulan pertama 2011 lalu, dan selasa (30/01) lalu mereka mengungkapkan kerugian 904 miliar dolar Amerika Serikat pada Desember 2011.
Dalam sebuah surat kepada karyawan, Pemimpin AMR Thomas W Horton mengatakan: "Proses restrukrisasi ini kita lakukan karena tuntutan perubahan dalam menghadapi tantangan masa depan, sekaligus memperkokoh fondasi peerusahaan."
Rencana pemecatan karyawan ini dipertanyakan buruh.
"Saya berharap kekecewaan dan kemarahan anggota kami dibuat laporannya secara rinci dan dapat diakses publik," ujar Laura Glading pemimpin Pramugari.
"Saya berharap kekecewaan dan kemarahan anggota kami dibuat laporannya secara rinci dan dapat diakses publik," ujar Laura Glading pemimpin Pramugari.
Sementara melalu pemimpin perusahaan menjelaskan, pemangkasan biaya pengeluaran itu antara lain akan mencakup restrukrisasi utang, sewa pesawat, perubahan kontrak tenaga kerja, serta menghapus beberapa pekerjaan manajemen," papar Horton.
Dari 13.000 karyawan yang akan 'dirumahkan' sebagian terbesar - sekitar 4.600 karyawan-adalah pekerjaan bagian pemeliharaan dan bagian bagasi sebanyak 4.200 orang.
Selanjutnya, sekitar 2.300 pramugari, 1.400 orang staff, serta 400 pilot juga akan kehialangan perkerjaan.
Perusahaan juga meminta persetujuan serikat buiruh untuk menghentikan pensiun terhadap 130.000 karyawan tersebtu, dan menggantinya dengan istilah "tabungan pensiun."
AMR, seperti dilaporkan dalam situs resminya, mengaku kekurangan dana miliaran dolar untuk membayarkan dana pensiun untuk karyawan.
Sumber: BBC Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Akan tetapi perlu dimaklumi bahwa Komentar yang tergolong iseng tidak akan ditampilkan. Untuk mendapatkan jawaban langsung pada kotak masuk Email anda, klick teks Subscribe by Email. Atas atensi dan partisipasinya terima kasih.